DREAM
Ya seperti kalian tau betapa anehnya jika sedang jatuh
cinta, tapi apa benar inikah namanya cinta? kurasa, hal itu tidak terlalu
penting , yan penting yang ku tahu pikiranku sangat terobsesi oleh sosok indah
itu……,Kasy!
Hari yang cerah di pagi hari yang begitu indah, begitu
menyegarkan seakan dunia sedang tersenyum padaku. Seperti biasa, pada akhir
pekan aku selalu menyempatkan diri untuk berolahraga ringan di pagi hari
berlari – lari kecil mengitari taman. Dan ritual sebelum mengakhiri pagi yang cerah,
duduk di bangku taman.
“ lumayan keluar lagi keringat pagi – pagi, ntar mo
langsung sarapan atau mo ki pulang mandi
dulu ?” tanyaku pada Kasy yang sedang sretching di samping bangku yang ku
duduki itu.
“hmmm…, langsung
pulang mi saja deh,”
“ Trus ntar mo makan dmana? Masalahnya klo dah agak siang
nda jualan mi tu Bu Mer”
“ ndapapa ji” jawab kasy dengan tersenyum sambil terus
melanjutkan stretching dengan gerakan menarik tangan kiri ke kanan, dan menarik
tangan ke kiri.
“ makan dirumah mi ki nanti juga, ntar saya yang masak
mumpung lagi pengen nyoba resep baru,hehehe……”
sambungnya menjawab rasa heran ku dengan senyumnya yang Beuh….. , sangat
menyejukkan hati
“ mang bisa ki masak ?” tanya ku mnggoda
“ ya nda percaya ! pokoknya ntar datang saja kerumah klo
dah wangi n rapi miki, kan sa buktikan nda rugi punya pasangan kaya’ saya!”
jawabnya sambil menepuk dadanya sendiri. Ya tanpa ia mengatakan seperti itu
pun, aku sudah sangat sadar bahkan hanya dia ada disisiku itu sudah lebih dari
cukup untuk membuatku bersyukur dan sadar betapa beruntungnya diriku memiliki
orang seperti dia disisi ku.
“yo balik mi ple, dah nda sabar mika’ mo coba masakan ta
seenak apa kah?” goda ku. Dan kami pun
berjalan pulang bersama. Oh…, betapa indahnya hari ini!!
Sehabis mandi dan berpakaian aku segera tanpa
membuang-buang waktu bergegas meluncur ke rumah Kasy. Selain karena ingin
mencicipi masakannya alasan utama dan yang paling utama adalah, aku mau segera
bertemu dengan dia dan berada diekatnya melihat wajah cantiknya…..,hmm.
“Eh, kita, kenapa cepat s’kali ki datang? Orang baru beli
bahan” sapa Kasy saat aku tidak terasa telah sampai di depan rumahnya.
“ Hehehe…..,dah nda sabar skali mika’ mo coba masakan ta bla”
“ Nda sabar mo coba, atau mang ‘dah lapar skali miki?”
sindirnya dengan senyum manisnya yang selalu membuatku terpesona.
“Masuk miki ple dulu, klo mo minum ambil sendiri di kulkas”
“Oke !, mang mana riska? Na kaya’ sepi?” tanya ku sambil
berjalan masuk kerumahnya, yang dia huni bersama dengan teman baiknya dari masa
kuiah dulu Riska. Riska pada jam segini selalu terlihat sedang menyiram halaman
depan rumah dan merawat bunga-bunga yang
mereka tanam di pot-pot yang tertata rapi dihalaman dan teras rumah mereka.
“Kemarin pulkam ki, ada ponakannya yang mo disunat”
“Ow….,” aku masuk ke halaman,sambil mencari-cari selang
keran yang biasa digunakan Riska untuk menyiram halaman dan bunga-bunganya. Ya
ketimbang tidak ada kerjaan. Lumayan mengisi waktu sampai Kasy selesai dengan
hidangannya. Tidak hanya sekedar menyiram, tapi aku juga membersihkan
rumput-rumput liar yang tumbuh disekitar bunga –bunga. Jelek-jelek gini aku
juga suka dengan tumbuh-tumbuhan, especially bunga!
“Ni bunga-bunga semua punyanya Riska?” tanyaku pada Kasy
saat ia hendak masuk kerumah setelah berbelanja bahan-bahan untuk masakannya
yang sangat spesial pastinya.
“ Ya nda semua, tapi sebagian besar dia yang beli”
jawabnya, sambil terus berjalan masuk kearah dapur.
Setelah menyiram dan sedikit merapikan tanaman-tanaman
dihalaman, aku menuju ke dapur untuk membantu Kasy, tapi tiba-tiba entah dari
mana datangnya kulit pisang yang ku injak membuatku…. GUBRAKK !!!