Selasa, 15 November 2011

Ironi Rakyat ber-wakil rakyat


AAARRRGGHHHHH......!!!!
mungkin ini yang bisa ana ugkapin melihat para wakil rakyat, tapi ana mo klarifikasi dulu sebelumnya neh,
>Para Wakil Rakyat tidak cuma DPR-MPR aj
>Para Wakil Rakyat = semua para penyelenggara negara yang telah kita percaya dan berikan amanah untuk menjadikan nasib kita-kita, bangsa kita pada umumnya, bisa jadi lebih baik.
Nah,sekarang ana lanjut neh, tadi ana baru liat di TV, yang jadi Headline berita di beberapa stasiun adalah berita tentang gaya hidup hedonis para wakil rakyat yang tidak sepadan dengan kinerjanya. Sebagai salah satu pemegang saham atas mereka jelas saja membuat ana hampir berubah menjadi super saiya (bagi yang tau Dragon Ball :), dan ana juga yakin kalau bukan cuma saya saja merasa demikian, dan keyakinan itu bukan tidak berdasar, karena tadi waktu sesi interaktif telepon, banyak yang mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap para wakil-wakil yang harusnya memperjuangkan bangsa kita ke arah yang lebih baik, dan untuk kali ini yang dimaksud adalah Anggota DPR.

Ya kalau mau dibilang sudah jadi pengetahuan umum kalau hidup jadi wakil rakyat tu, enak banget. sudah seperti "dunia milik gua" istilahnya, bagaimana tidak? sudah jadi budaya tidak benar yang berakar kuat di negara kita kalau orang yang punya jabatan tinggi dan hartanya melimpah dalam arti sebenarnya hampir tak tersentuh hukum. contoh kecil aja, kalau di jalan raya, ada yang melanggar lalu lintas, tinggal bilang, saya teman anaknya saudaranya sepupunya tantenya ponakan omnya dari temannya PAK KUMIS (ya dalam hal ini PAK KUMIS orang yang terkenal memiliki jabatan tinggi di kepemeritahan), dan hasilnya tanpa banyak acara langsung lolos dah. padahal hubungannya jauh banget tuh, untung kalau Pak Kumis kenal. tapi intinya yang penting kenal, aman. Satu Ironi di Indonesia yang menamakan diri NEGARA HUKUM.

Ana seorang Purna Paskib, promote dikit gak papalah, walau sudah cukup lama tapi nasionalisme ana masih tinggi, ana juga selalu berpikir dan ikut sebisa mungkin apa yang bisa ana lakuin buat kemajuan ana lakuin. tapi yang melihat berita tadi bener-bener bikin Pikacu pun berubah jadi Raicu. Yang buat ana wonder sebenarnya apa yang sebenarnya mereka pikir saat ini, sudah di bayar mahal, dipercaya oleh tidak sedikit orang dengan tanggung jawab yang luar biasa besar pada negara, bisa bersikap seperti itu? bermewah-mewah disaat para penitip nasib dan amanah pada pundak mereka bahkan makan sehari sekalipun sulit?? WOOOI...., DI mana HATI MU?? GAK takut AZAB ??

 Beberapa hari apa minggu yang lalu juga ana pernah liat di tv, ana lupa, dari hasil badan survey yang ana juga lupa namanya ternyata dengan begitu banyak rakyatnya yang hidup dibawah garis kemiskinan, Indonesia Raya kita tercinta ini menduduki tempat TERATAS sebagai negara penigkatan perekonomian tertinggi di ASIA TENGGARA. tapi menigkat untuk siapa sebenarnya ?
yang dapat menikmati hanya segelintir orang saja, untung kalau orang Indonesia juga, dan para wakil rakyat itu tentunya. ya IRONIS.


Nah nambah lagi ni, ana lagi tidak habis pikir, dan baru mikir sekarang nih, benar juga kata-kata tu orang yang lagi juga ana lupa namanya yang muncul di Indonesia lawyer club,TV One, yang mengatakan memangnya siapa yang dulu yang jadi aktifis pendemo yang mengatas namakan rakyat dan keadilan pada jaman orde baru, yang mempunyai idealis tinggi,kalau bukan para yang TERHORMAT yang menduduki kursi-kursi amanat rakyat yang mereka ubah menjadi kursi kekuasaan. saat dulu  menjadi penitip amanat sangat semangat memperjuagkan kesejahteraan bangsa, tapi sekarang apa? tapi malah hanya meneruskan budaya yang mereka tantang dengan keras dulu,bahkan lebih PARAH !

Dan yang Paling ironis lagi, di saat rakyat membanting tulang susah payah demi untuk 10.000 rupiah perhari, dan itupun untung kalau dapat. Mereka yang kita titipkan amanah,dengan gaji mereka yang tidak kurang dari 50 juta rupiah/bulan, malah lebih banyak bersantai dan bermewah-mewah ria. Dan saat kita semua bekerja keras dan membayar negara yang sebagian untuk membayar anggaran mereka, mereka dengan tunjangan penigkatan kinerja sampa 8 juta rupiah, bisa-bisanya menjalankan negara dengan kinerja asal-asalan dan malas-malasan. asal-asalan ana bilang karena mereka sebagai penyelenggara yang paling mengerti aturan perundang-undangan malah bekerja tidak sesuai dengan aturan yang notabene mereka buat sendiri dan harusnya paling memahami, tapi malah kalah sama anak sekolahan, seperti pada saat rapat PARIPURNA agenda terbesar dalam agenda DPR, yang menurut atura harus dihadiri paling tidak setengah dari anggota, cuma dihadiri beberapa orang saja, tidak sampai setengah dari total anggota sebenarnya. malas-malasan karena itu tadi hal yang sudah menjadi kewajiban mereka, yang mereka di bayar mahal untuk itu, malah tidak menjalankan tugas mereka dengan benar, malah absen tak tahu kemana rimbanya. Dan ada perwakilan mereka yang beralasan kalau ketidak hadiran hadiran mereka tidak ada gunanya karena tidak pernah di dengar. hellow ??!!?? jadi siapa yang akan memperjuangkan dan menyampaikan aspirasi kami? bearti anggaran buat kalian harusnya juga tidak bole diambil dari uang hasil keringat kami juga dong, percuma kami juga, toh suara kami tidak pernah di dengar.

Dan yang mungkin kata-kata terakhir saya ni, sebagai renungan, apa g sakit hati saat orang yang sudah kita percaya mengecewakan kita? orang yang kita yang kita bayar dengan susah payah, bisa meningkatkan "saham" kita malah mengambil untung sendiri tanpa ada hasil buat kita, bahkan bersikap apatis pada tugasnya?? gile aje !! it's not just about money, it's about life, not one or only two soul but the Country lifes, a million of soul lifes.

sebelum ana selesaikan, ana cuma mo kasi beberapa referensi ana, ebagai bukti kalau ana tidak asal ceplos aja tanpa bukti nih gan, silahkan anda cek n ricek sendiri dibawah ini
Gaji dan Tunjangan DPR

Tabel Indonesia
Tahun PDB
1980 60,143.191
1985 112,969.792
1990 233,013.290
1995 502,249.558
2000 1,389,769.700
2005 2,678,664.096
2010 6,422,918.230
sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar