Sabtu, 16 Agustus 2014

REPUBLIK INONESIA-KU……



REPUBLIK INONESIA-KU……

Sudah 69 tahun Indonesia merdeka, namun selama itu pula rakyat kita belum benar-benar merasakan kemerdekaan yang sebenarnya, kemerdekaan mengemukakan pendapat, kemerdekaan dalam mendapatkan pendidikan yang layak, kemerdekaan dalam mengembangkan potensi diri, dan kemerdekaan-kemerdekaan yang lain bahkan kemerdekaan yang asasi pun kadang tidak di dapat dirasakan oleh sebagian saudara-saudara kita di negeri tercinta kita ini. Dan yang menjadi pertanyaan apakah kita sudah benar-benar merdeka ????
Apa yang membuat negeri kita seperti ini pastinya tidak lepas dari peran para pemimpin-pemimpin yang ada selama ini. Dan kalau kita coba mengingat-ingat kembali dari yang pertama sampai sekarang, figur para pemimpin kita tidak memungkin kita untuk bisa merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya. Mungkin karena faktor – faktor budaya kita yang sangat berbudi, tidak jarang kita mengabaikan kita mengabaikan kemerdekaan kita kata adanya kata “sungkan”. Dan yang faktor lainnya mungkin karena faktor takut, dan itu hal yang masih dapat kita ingat, bahkan mungkin masih segar di ingatan kita banyaknya orang-orang hilang secara misterius karena tidak sepaham dengan jalannya sebuah pemerintahan.Kemudian munculnya organisasi-organisai yang mengatas namakan rakyat yang lebih populer dengan nama PARTAI POLITIK, yang sebenarnya jika dipikir secara logika kenapa mereka harus saling bertikai ketika tujuan yang mereka sama? Bahkan saat salah satu sudah menduduki kursi yang lebih tinggi mereka akan dengan angkuh menolak usulan dari yang lain walaupun usulan itu merupakan suara mayoritas rakyat dengan berbagai macam dalih dan argumentasi. Maka timbul kembali pertanyaan apakah kita sudah benar-benar merdeka?

Kita semua sepakat bahwa Republik Indonesia adalah Negara demokrasi yang dipimpin oleh pemimpin yang disebut Presiden. Demokrasi adalah dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat, maka pemilihan kepala Negara sebagai pemimpin Negara harus dipilih berdasarkan pilihan mayoritas dari seluruh bangsa atau rakyat Indonesia. Dan saat kemenangan salah satu kandidat adalah kemenangan rakyat, dan berarti tidak ada yang kalah dalam suatu pemilihan. Namun dalam kenyataannya saat pemenangan satu kandidat dibutuhkan begitu banyak dana entah sudah aturan atau hanya budaya yang sudah berkembang sejak lama. Mungkin karena memberikan fasilitas kepada pemilih adalah bagian dari kampanye, jadi bagaimana nasib yang tidak memilih yang menang?? Mungkin akan mendapat perlakuan diskrimnatif ?? jadi apakah kemenangan rakyat atau kemenangan partai ??
Binheka Tunggal Ika, semboyan Negara kita, yang diambil dari salah satu karya Mpuh Tantular yaitu kitab sutasoma, hal yang melambangkan Indonesia walaupun terdiri dari berbagai macam suku bangsa dan terpisah dari beribu pulau namun hati kita tetap satu, satu Indonesia. Semboyan yang mempunyai arti yang begitu dalam yang jika di pahami oleh setiap diri rakyat Indonesia, tidak terkecuali para pemimpin-pemimpinnya maka Indonesia, mungkin pertikaian antar saudara sebangsa tidak perlu terjadi. Pertikaian antar suku, pertikaian antar kampung,  peritikaian antar ormas, pertikaian antar partai poitik, pertikaian yang paling konyol pertikaian antar universitas, fakultas, dan pendukung tim sepak bola.
Negara Indonesia adalah Negara yang berlandaskan pancasila, Negara yang berlandaskan hukum dan berasaskan ketuhanan yang maha Esa. Yang juga tercantum dalam undang-undang dijelaskan bahwa setiap warga Negara memiliki kebebasan dalam beragama. Namun dalam prakteknya, hak  ini sama sekali tidak dilindungi untuk setiap warga Negara, karena ada banyak sekali pekerjaan yang mengharuskan pekerjanya bekerja tanpa toleransi keagamaan. Dan entah siapa yang  harus disalahkan di satu sisi karena memang pekerjaan tersebut harus bekerja sperti itu, dan tidak ada pilihan mudah mengenai pekerjaan, disatu sisi pekerjaan dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan jasmani disisi lain mendekatkan diri pada sang Maha Esa adalah kebutuhan dasar rohaniah. Apakah kita sudah merdeka ??
Negara kita Republik Indonesia kita yang tercinta merupakan negeri yang kaya, bahkan sangat kaya. Bahkan dikenal sebagai zamrud khatulistiwa. Namun entah karena pengaruh asing atau memang pengelolaan alam yang tidak konsisten, kekayaan kita tidak dapat dinikmati secara maksimal oleh rakyat kita sendiri. Hutan berubah menjadi kebun, laut berubah mejadi daratan, sawah berubah menjadi perumahan, dan yang lebih tragis, sungai-sungai yang dulunya jernih sekarang berubah menjadi got-got besar. Dan hampir sebagian saham Negara dikuasai oleh pihak asing. Merdeka??
Hal-hal  yang dapat menguras rasa cinta kita terhadap Negara kita ini sebenarya di akibatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, yang hanya memikirkan perutnya sendiri. Kita bukan tidak bisa berbuat apa-apa, tapi memang kita semua yang harus merubah semua ini. Hanya ingin suatu saat semua orang Indonesia  tidak terkecuali, akan dengan bangga mengatakan….., “Saya orang Indonesia!!!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar