REPUBLIK INONESIA-KU……
Sudah
69 tahun Indonesia merdeka, namun selama itu pula rakyat kita belum benar-benar
merasakan kemerdekaan yang sebenarnya, kemerdekaan mengemukakan pendapat,
kemerdekaan dalam mendapatkan pendidikan yang layak, kemerdekaan dalam mengembangkan
potensi diri, dan kemerdekaan-kemerdekaan yang lain bahkan kemerdekaan yang
asasi pun kadang tidak di dapat dirasakan oleh sebagian saudara-saudara kita di
negeri tercinta kita ini. Dan yang menjadi pertanyaan apakah kita sudah
benar-benar merdeka ????
Apa
yang membuat negeri kita seperti ini pastinya tidak lepas dari peran para
pemimpin-pemimpin yang ada selama ini. Dan kalau kita coba mengingat-ingat
kembali dari yang pertama sampai sekarang, figur para pemimpin kita tidak
memungkin kita untuk bisa merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya. Mungkin
karena faktor – faktor budaya kita yang sangat berbudi, tidak jarang kita
mengabaikan kita mengabaikan kemerdekaan kita kata adanya kata “sungkan”. Dan yang
faktor lainnya mungkin karena faktor takut, dan itu hal yang masih dapat kita
ingat, bahkan mungkin masih segar di ingatan kita banyaknya orang-orang hilang
secara misterius karena tidak sepaham dengan jalannya sebuah
pemerintahan.Kemudian munculnya organisasi-organisai yang mengatas namakan rakyat
yang lebih populer dengan nama PARTAI POLITIK, yang sebenarnya jika dipikir
secara logika kenapa mereka harus saling bertikai ketika tujuan yang mereka
sama? Bahkan saat salah satu sudah menduduki kursi yang lebih tinggi mereka
akan dengan angkuh menolak usulan dari yang lain walaupun usulan itu merupakan
suara mayoritas rakyat dengan berbagai macam dalih dan argumentasi. Maka timbul
kembali pertanyaan apakah kita sudah benar-benar merdeka?
Kita
semua sepakat bahwa Republik Indonesia adalah Negara demokrasi yang dipimpin
oleh pemimpin yang disebut Presiden. Demokrasi adalah dari rakyat oleh rakyat
untuk rakyat, maka pemilihan kepala Negara sebagai pemimpin Negara harus
dipilih berdasarkan pilihan mayoritas dari seluruh bangsa atau rakyat
Indonesia. Dan saat kemenangan salah satu kandidat adalah kemenangan rakyat,
dan berarti tidak ada yang kalah dalam suatu pemilihan. Namun dalam
kenyataannya saat pemenangan satu kandidat dibutuhkan begitu banyak dana entah
sudah aturan atau hanya budaya yang sudah berkembang sejak lama. Mungkin karena
memberikan fasilitas kepada pemilih adalah bagian dari kampanye, jadi bagaimana
nasib yang tidak memilih yang menang?? Mungkin akan mendapat perlakuan
diskrimnatif ?? jadi apakah kemenangan rakyat atau kemenangan partai ??
Binheka
Tunggal Ika, semboyan Negara kita, yang diambil dari salah satu karya Mpuh
Tantular yaitu kitab sutasoma, hal yang melambangkan Indonesia walaupun terdiri
dari berbagai macam suku bangsa dan terpisah dari beribu pulau namun hati kita
tetap satu, satu Indonesia. Semboyan yang mempunyai arti yang begitu dalam yang
jika di pahami oleh setiap diri rakyat Indonesia, tidak terkecuali para
pemimpin-pemimpinnya maka Indonesia, mungkin pertikaian antar saudara sebangsa
tidak perlu terjadi. Pertikaian antar suku, pertikaian antar kampung, peritikaian antar ormas, pertikaian antar
partai poitik, pertikaian yang paling konyol pertikaian antar universitas,
fakultas, dan pendukung tim sepak bola.
Negara
Indonesia adalah Negara yang berlandaskan pancasila, Negara yang berlandaskan
hukum dan berasaskan ketuhanan yang maha Esa. Yang juga tercantum dalam
undang-undang dijelaskan bahwa setiap warga Negara memiliki kebebasan dalam
beragama. Namun dalam prakteknya, hak
ini sama sekali tidak dilindungi untuk setiap warga Negara, karena ada
banyak sekali pekerjaan yang mengharuskan pekerjanya bekerja tanpa toleransi
keagamaan. Dan entah siapa yang harus
disalahkan di satu sisi karena memang pekerjaan tersebut harus bekerja sperti
itu, dan tidak ada pilihan mudah mengenai pekerjaan, disatu sisi pekerjaan
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan jasmani disisi lain mendekatkan diri pada
sang Maha Esa adalah kebutuhan dasar rohaniah. Apakah kita sudah merdeka ??
Negara
kita Republik Indonesia kita yang tercinta merupakan negeri yang kaya, bahkan
sangat kaya. Bahkan dikenal sebagai zamrud khatulistiwa. Namun entah karena
pengaruh asing atau memang pengelolaan alam yang tidak konsisten, kekayaan kita
tidak dapat dinikmati secara maksimal oleh rakyat kita sendiri. Hutan berubah
menjadi kebun, laut berubah mejadi daratan, sawah berubah menjadi perumahan,
dan yang lebih tragis, sungai-sungai yang dulunya jernih sekarang berubah
menjadi got-got besar. Dan hampir sebagian saham Negara dikuasai oleh pihak
asing. Merdeka??
Hal-hal yang dapat menguras rasa cinta kita terhadap
Negara kita ini sebenarya di akibatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung
jawab, yang hanya memikirkan perutnya sendiri. Kita bukan tidak bisa berbuat
apa-apa, tapi memang kita semua yang harus merubah semua ini. Hanya ingin suatu
saat semua orang Indonesia tidak
terkecuali, akan dengan bangga mengatakan….., “Saya orang Indonesia!!!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar